MENGENAL KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA CARA KERJA DAN CARA MENGUJINYA
RIALITA PRATITIS/141313015
ANASTASIA PUSPA ANDINI /141313003
1.RESISTOR
Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.
Fungsi resistor Dalam suatu rangkaian elektronika adalah:
1. Menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian elektronika.
2. Menurunkan tegangan sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian elektronika.
3. Pembagi tegangan.
4. Bekerjasama dengan transistor dan kapasitor dalamsuatu rangkaian elektronika untuk membangkitkan frekwensi rendah/ tinggi
(kode warna resistor)
Pembacaan tabel harus benar sesuai dengan urutan warna dan besarnya nilai untuk masing-masing warna pada setiap gelang.
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.
Cara lain untuk mengetahui besarnya nilai satuan Ohm sebuah resistor adalah mengukurnya dengan Multimeter.
Mengukur Resistor Dengan Multi Tester
- 1. Pastikan anda sudah melakukan zerro Ohm adj.
- 2. Putar batas ukur pada Ohmmeter (pastikan batas ukur lebih tinggi atau hampir sama dengan perkiraan resistor yang diukur).
- 3. Hubungkan probe ke masing-masing kaki resistor (bolak balik sama saja)
- 4. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.
Kesimpulan Hasil Pengukuran
1. Jarum menunjuk angka sesuai dengan ukuran aslinya : resistor baik
2. Jarum menunjuk angka lebih besar / kecil dari ukuran aslinya : resistor rusak
3. Jarum tidak bergerak sama sekali : resistor putus
4. Jarum menunjuk angka nol : resistor short
Resistor dibuat dari berbagai macam bahan ,seperti arang nikelin,lilitan kawat,pita,film metal ,film oksida metal,cermet,unsur karbon,dan sebagainya.Resistor dengan bahan unsur karbon adalah yang paling banyak di pakai di pasaran.Resistor-resistor yang dibuat oleh pabrik mempunyai harga bervariasi,mulai dari 0.47 Ω,0.56 Ω,1 Ω,1kΩ,100kΩ,1M,bahkan 22M.
Resistor terbagi menjadi :
a. Fixed resistor ( resistor biasa ) adalah resistor yang ukurannya tetap.
b. Variable resistor adalah resistor yang ukurannya dapat dirubah.
Variable resistor ada 5 jenis yaitu :
1.Potensiometer
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya.
Prinsip Kerja (Cara Kerja) Potensiometer Sebuah Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang membentuk jalur (track) dengan terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal lainnya (biasanya berada di tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan untuk menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif (Resistive).Pergerakan Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang mengatur naik-turunnya Nilai Resistansi sebuah Potensiometer. Elemen Resistif pada Potensiometer umumnya terbuat dari bahan campuran Metal (logam) dan Keramik ataupun Bahan Karbon (Carbon).
FUNGSI POTENSIOMETER
- Sebagai pengatur Volume pada berbagai peralatan Audio/Video seperti Amplifier, Tape Mobil, DVD Player.
- Sebagai Pengatur Tegangan pada Rangkaian Power Supplay
- Sebagai Pembagi Tegangan
- Aplikasi Switch TRIAC
- Digunakan sebagai Joystick pada Tranduser
- Sebagai Pengendali Level Sinyal
CARA MENGUKUR POTENSIOMETER
1. Aturlah posisi Saklar Multimeter pada posisi Ohm (Ω).
2. Hubungkan Probe Multimeter pada kaki Terminal yang pertama (1) dan Terminal ketiga (3).
3. Perhatikan nilai Resistansi Potensiometer pada Display Multimeter, nilai yang tampil adalah nilai maksimum dari Potensiometer yang sedang kita ukur ini. Perlu diketahui, Nilai Maksimum tersebut merupakan Nilai Nominal Potensiometer dan akan hampir sama dengan nilai yang tertera pada badan Potensiometer itu sendiri. Nilai Resistansi Potensiometer pada Terminal 1 dan Terminal 3 akan selalu konstan. Artinya, Pemutaran Shaft (Tuas) pengatur tidak akan berpengaruh terhadap nilai pengukurannya.
2.Trimmer Potensio (Trimpot)

Trimpot adalah sebuah resistor variabel kecil yang biasanya digunakan pada rangkaian elektronika sebagai alat tuning atau bisa juga sebagai re-kalibrasi. Seperti potensio juga, Trimpot juga mempunyai 3kaki selain kesamaan tersebut sistem kerja/cara kerjanya juga meyerupai potensio hanya saja kalau potensio mempunyai gagang atau handle untuk memutar atau menggeser sedangkan Trimpot tidak. Lalu bagaimana cara merubah nilai resistansi sebuah Trimpot?, jawabannya adalah dengan cara mengetrimnya menggunakan obeng pengetriman. Dalam rangkaian elektronika Trimpot disimbolkan dengan huruf VR.
Fungsi Trimpot
Fungsi daripada Trimpot juga memiliki kesamaan layaknya Potensio, namun adakalanya berbeda karena Trimpot seringnya dipasang pada pcb langsung. Contoh penggunaan Trimpot sering kita temukan pada rangkaian RGB sebagai tuning warna pada televisi berwarna dan sebagai tuning subbrigth serta contras.
3.NTC (Negative Temperatur Coefficient) dan PTC (Positive Temperature Coefficient)
Pada umumnya Thermistor NTC dan Thermistor PTC adalah Komponen Elektronikayang berfungsi sebagai sensor pada rangkaian Elektronika yang berhubungan dengan Suhu (Temperature). Suhu operasional Thermistor berbeda-beda tergantung pada Produsen Thermistor itu sendiri, tetapi pada umumnya berkisar diantara -90°C sampai 130°C. Beberapa aplikasi Thermistor NTC dan PTC di kehidupan kita sehari-hari antara lain sebagai pendeteksi Kebakaran, Sensor suhu di Engine (Mesin) mobil, Sensor untuk memonitor suhu Battery Pack (Kamera, Handphone, Laptop) saat Charging, Sensor untuk memantau suhu Inkubator, Sensor suhu untuk Kulkas, sensor suhu pada Komputer dan lain sebagainya.
Mengukur Thermistor PTC(Positive Temperature Coefficient)
1.Atur Posisi Saklar Multimeter pada posisi Ohm (Ω)
2.Hubungkan Probe pada Kaki Thermistor (Thermistor tidak memiliki Polaritas)
3.Dekatkan Mata Solder (Soldering Tip) yang panas ke Thermistor (pastikan jangan menyentuh Thermistor, karena akan merusak bungkusan Thermistor).
4.Perhatikan Display Multimeter, nilai Resistansinya akan naik sebanding dengan suhu tinggi disekitarnya.

Mengukur Thermistor NTC(Negative Temperature Coefficient)
1.Atur Posisi Saklar Multimeter pada posisi Ohm (Ω)
2.Hubungkan Probe pada Kaki Thermistor (Thermistor tidak memiliki Polaritas)
3.Dekatkan Mata Solder (Soldering Tip) yang panas ke Thermistor (pastikan jangan menyentuh Thermistor, karena akan merusak bungkusan Thermistor).
4.Perhatikan Display pada Multimeter, nilai Resistansi akan turun sebanding dengan suhu tinggi disekitarnya.
4.LDR (Light Dependent Resistor)

satu jenis resistor yang dapat mengalami perubahan resistansinya apabila mengalami perubahan penerimaan cahaya. Besarnya nilai hambatan pada Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri. LDR sering disebut dengan alat atau sensor yang berupa resistor yang peka terhadap cahaya. Biasanya LDR terbuat dari cadmium sulfida yaitu merupakan bahan semikonduktor yang resistansnya berupah-ubah menurut banyaknya cahaya (sinar) yang mengenainya. Resistansi LDR pada tempat yang gelap biasanya mencapai sekitar 10 MΩ, dan ditempat terang LDR mempunyai resistansi yang turun menjadi sekitar 150 Ω. Seperti halnya resistor konvensional, pemasangan LDR dalam suatu rangkaian sama persis seperti pemasangan resistor biasa.
Prinsip Kerja Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) Resistansi Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) akan berubah seiring den-gan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya atau yang ada disekitarnya. Dalam keadaan gelap resistansi LDR sekitar 10MΩ dan dalam keadaan terang sebe-sar 1KΩ atau kurang. LDR terbuat dari bahan semikonduktor seperti kadmium sul-fida. Dengan bahan ini energi dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak muatan yang dilepas atau arus listrik meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami penurunan.
Mengukur LDR pada Kondisi Terang
- Atur posisi skala selektor Multimeter pada posisi Ohm
- Hubungkan Probe Merah dan Probe Hitam Multimeter pada kedua kaki LDR (tidak ada polaritas)
- Berikan cahaya terang pada LDR
- Baca nilai resistansi pada Display Multimeter. Nilai Resistansi LDR pada kondisi terang akan berkisar sekitar 500 Ohm.
Mengukur LDR pada Kondisi Gelap
- Atur posisi skala selektor Multimeter pada posisi Ohm
- Hubungkan Probe Merah dan Probe Hitam Multimeter pada kedua kaki LDR (tidak ada polaritas)
- Tutup bagian permukaan LDR atau pastikan LDR tidak mendapatkan cahaya
- Baca nilai resistansi pada Display Multimeter. Nilai Resistansi LDR di kondisi gelap akan berkisar sekitar 200 KOhm
5.VDR (Voltage Dependent Resistor)
semikonduktor yang secara prinsip sebagai penggabungan secara anti pararel dari hubungan seri PN Junction. Ketika sebuah tegangan variabel DC disambungkan ke VDR (Voltage Dependent Resistor) tanpa memperhatikan polaritas, arus mengalir menyebabkan tegangan diseluruh PN Junction yang terhubung seri. Oleh karena itu, VDR (Voltage Dependent Resistor) mempunyai tahanan tinggi saat tegangan rendah dan bertahanan rendah saat tegangan tinggi.
2.KAPASITOR
Komponen elektronika yang dapat menyimpan muatanatau energi listrik.Kemampuan kapasitor dalam menyimpan muatan listrik dinyatakan dalam sebuah besaran yang disebut kapasitasdalam satuan farad.Nama lain dari kapasitor adalah kondensator .
Cara kerja:
Cara kerja kapasitor dalam sebuah rangkaian adalah dengan mengalirkan elektron menuju kapasitor. Pada saat kapasitor sudah di penuhi dengan elektron, tegangan akan mengalami perubahan. Selanjutnya, elektron akan keluar dari sebuah kapasitor dan mengalir menuju rangkaian yang membutuhkannya. Dengan begitu, kapasitor akan membangkitkan reaktif suatu rangkaian.
Menguji Kapasitor dengan Multimeter Analog
Berikut ini adalah Cara menguji Kapasitor Elektrolit (ELCO) dengan Multimeter Analog :
- Atur posisi skala Selektor ke Ohm (Ω) dengan skala x1K
- Hubungkan Probe Merah (Positif ) ke kaki Kapasitor Positif
- Hubungkan Probe Hitam (Negatif) ke kaki Kapasitor Negatif
- Periksa Jarum yang ada pada Display Multimeter Analog,
- Kapasitor yang baik : Jarum bergerak naik dan kemudian kembali lagi.
- Kapasitor yang rusak : Jarum bergerak naik tetapi tidak kembali lagi.
- Kapasitor yang rusak : Jarum tidak naik sama sekali
Macam-macam kapasitor :
1.Kapasitor Elektrolit
Kapasitor elco merupakan kapasitor yang paling sering dijumpai dalam suatu rangkaian elektronika maupun di dalam peralatan elektronik. Kapasitor elco memiliki bentuk fisik berupa tabung dan memiliki polaritas positif dan negatif. Dimana dalam penentuan polaritasnya kutub positif merupakan yang yang terpanjang sedangkan kutub negatif merupakan kaki yang terpendek. Kapasitor ini memiliki nilai kapasitansi 0,47 µF sampai ribuan µF dengan tegangan kerja dari beberapa Volt hingga sampai ribuan Volt.
Kapasitor elektrolit ini berfungsi untukmeratakan arus sehingga sering dipakai pada rangkaian penyerah arus.
2.Kapasitor Solid Tantalum
Kapasitor ini mempunyai fungsi yang sama dengan akapasitor elektrolit,yaitu meratakan arus.Mempunyai unsur logam yang kuat.Merupakan jenis kapasitor yang memiliki polaritas,yaitu positif dan negatif.
3.Kapasitor Trimmer
Kapasitor Trimmer Berfungsi sebagai pemilih gelombang agar tepat sesuai dengan pilihan.Dimanfaatkan pada rangkaian pesawat penerima radio dan pesawat radio komunikasi.
4.Kapasitor Film
Kapasitor Film tegangan kerjanya sangat tinggi.
Merupakan kapasitor yang tidak memiliki polaritas(nonpolar)
Umumnya digunakan pada rangkaian lampu blitzt kamera
Nilai kapasitasnya ada yang tertulis langsung dan ada jga menggunakan kode warna.
Merupakan kapasitor yang tidak memiliki polaritas(nonpolar)
Umumnya digunakan pada rangkaian lampu blitzt kamera
Nilai kapasitasnya ada yang tertulis langsung dan ada jga menggunakan kode warna.
5.Kapasitor Polyester
Merupakan kapasitor yang tidak memiliki polaritas(nonpolar)
Mempunyai bentuk persegi
Biasanya digunakan sistem kode warna untuk menghitung nilai kapasitasnya
6.Kapasitor Variable
Kondensator ini dipakai untuk tuning atau mencari gelombang radio. Jenis ini mempunyai udara sebagai dielektrikum.Kapasitor variabel mempunyai pelat-pelat yang stasioner (stator) dan pelat-pelat yang digerakkan (rotor ), biasanya terbuat dari alumunium. Dengan memutar tombol, luas plat yang berhadapan dapat diatur sehingga kapasitas kapasitor dapat diubah-obah. Dengan mengubah kapasitor frekuensi dapat distel.
Kapasitor Variable ini berfungsi sebagai pemilih gelombang frekuensi pada pesawat penerima radio.
Mempunyai dua macam dielektrika,yaitu logam dan plastik.
7.Kapasitor keramik
Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang persegi empat berwarna merah, hijau, coklat dan lain-lain.Dalam pemasangan di papan rangkaian (PCB), boleh dibolak-balik karena tidak mempunyai kaki positif dan negatif. Mempunyai kapasitas mulai dari beberapa piko Farad sampai dengan ratusan Kilopiko Farad (KpF). Dengan tegangan kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt, tetapi ada juga yang sampai ribuan volt.
Dipakai sebagai filter atau penyalaan pada gelombang radio.
Dioda adalah komponen yang memiliki 2 terminal dan terbuat dari sambungan 2 jenis semikonduktor P dan N.
Dioda memiliki 2 buah kaki,yaitu anoda dan katoda.
Fungsi Dioda :
• Sebagai penyearah
• Sebagai pengaman rangkaian dari kemungkinan terbaliknya polaritas
Prinsip Kerja Dioda
Dioda terbentuk dari bahan semikonduktor tipe P dan N yang digabungkan. Dengan demikian dioda sering disebut PN junction. Dioda adalah gabungan bahan semikonduktor tipe N yang merupakan bahan dengan kelebihan elektron dan tipe P adalah kekurangan satu elektron sehingga membentuk Hole. Hole dalam hal ini berfungsi sebagai pembawa muatan. Apabila kutub P pada dioda (biasa disebut anode) dihubungkan dengan kutub positif sumber maka akan terjadi pengaliran arus listrik dimana elektron bebas pada sisi N (katode) akan berpindah mengisi hole sehingga terjadi pengaliran arus.
Sebaliknya apabila sisi P dihubungkan dengan negatif baterai / sumber, maka elektron akan berpindah ke arah terminal positif sumber. Didalam dioda tidak akan terjadi perpindahan elektron.
Mengukur Dioda Dengan Multitester
1.probe merah => katoda, probe hitam => anoda => Jarum bergerak bukan nol.
kemudian posisi dibalik :
probe merah => anoda, probe hitam => katoda, Jarum tdk bergerak
berarti dioda dalam kondisi BAIK.
2. probe merah => katoda, probe hitam => anoda => Jarum bergerak atau menunjuk nol.
kemudian posisi dibalik :
probe merah => anoda, probe hitam => katoda => Jarum bergerak atau menunjuk nol
berarti dioda dalam kondisi RUSAK / SHORT.
MACAM_MACAM DIODA :
1.Dioda Zener
Dapat mengubah atau menyerahkan arus bolak-balik AC menjadi arus searah DC
Dioda yang terbuat dari silikon dan sering disebut dengan nama dioda penyerah
Secara praktis hanya dapat menghantarkan arus dalam satu arah saja,yaitu maju.
Prinsip Kerja Dioda Zener
Pada dasarnya, Dioda Zener akan menyalurkan arus listrik yang mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas “Breakdown Voltage” atau Tegangan Tembus Dioda Zenernya. Karakteristik ini berbeda dengan Dioda biasa yang hanya dapat menyalurkan arus listrik ke satu arah. Tegangan Tembus (Breakdown Voltage) ini disebut juga dengan Tegangan Zener.

2.LED
LED atau singkatan dari Light Emitting Diode adalah salah satu komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang mempu mengeluarkan cahaya. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi pada LED elektron menerjang sambungan P-N (Positif-Negatif). Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.
LED memiliki dua kaki yang terbuat dari sejenis kawat. Kawat yang panjang adalah anoda, sedangkan kawat yang pendek adalah katoda. Coba perhatikan bagian dalam LED, akan terlihat berbeda antara kiri dan kanannya. Yang ukurannya lebih besar adalah katoda, atau yang mempunyai panjang sisi atas yang lebih besar adalah katoda.
Anoda adalah elektroda, bisa berupa logam maupun penghantar listrik lainnya pada sel elektrokimia yang terpolarisasi jika arus mengalir ke dalamnya. Arus listrik mengalir berlawanan dengan arah pergerakan elektron.
Katoda merupakan kebalikan dari anoda. Katoda adalah elektroda dalam sel elektrokimia yang terpolarisasi jika arus listrik mengalir keluar darinya.
Cara Kerja LED
Dalam hal ini LED akan menyala bila ada arus listrik mengalir dari anoda ke katoda. Pemasangan kutub LED tidak boleh terebalik karena apabila terbalik kutubnya maka LED tersebut tidak akan menyala. Led memiliki karakteristik berbeda-beda menurut warna yang dihasilkan. Semakin tinggi arus yang mengalir pada LED maka semakin terang pula cahaya yang dihasilkan, namun perlu diperhatikan bahwa besarnya arus yang diperbolehkan adalah 10mA-20mA dan pada tegangan 1,6V – 3,5 V menurut karakter warna yang dihasilkan. Apabila arus yang mengalir lebih dari 20mA maka LED akan terbakar. Untuk menjaga agar LED tidak terbakar perlu kita gunakan resistor sebagai penghambat arus.
Arah arus konvensional hanya dapat mengalir dari anoda ke katoda. Untuk pemasangan LED pada board mikrokontroller Anoda dihubungkan ke sumber tegangan dan katoda dihubungkan ke ground.
Di dalam LED terdapat sejumlah zat kimia yang kaan mengeluarkan cahaya jika elektron-elektron melewatinya. Dengan mengganti zat kimia ini (doping), kita dapat mengganti panjang gelombang cahaya yang dipancarkannya, seperti infra red, hijau/biru/merah, dan ultraviolet.
Macam-macam LED:
Dioda Emiter Cahaya
Sebuah dioda emisi cahaya dapat mengubah arus listrik langsung menjadi cahaya. Dengan mengubah-ubah jenis dan jumlah bahan yang digunakan untuk bidang temu PN. LED dapat dibentuk agar dapat memancarkan cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Warna yang biasa dijumpai adalah merah, hijau dan kuning.
LED Warna Tunggal
LED warna tunggal adalah komponen yang paling banya dijumpai. Sebuah LED warna tunggal mempunyai bidang temu PN pada satu keping silicon. Sebuah lensa menutupi bidang temu PN tersebut untuk memfokuskan cahaya yang dipancarkan.
LED Tiga Warna Tiga Kaki
Satu kaki merupakan anoda bersama dari kedua LED. Satu kaki dihubungkan ke katoda LED merah dan kaki lainnya dihubungkan ke katoda LED hijau. Apabila anoda bersamanya dihubungkan ke bumi, maka suatu tegangan pada kaki merah atau hijau akan membuat LED menyala. Apabila satu tegangan diberikan pada kedua katoda dalam waktu yang bersama, maka kedua LED akan menyala bersama-sama. Pencampuran warna merah dan hijau akan menghasilkan warna kuning.
LED Tiga Warna Dua Kaki
Disini, dua bidang temu PN dihubungkan dalam arah yang berlawanan. Warna yang akan dipancarkan LED ditentukan oleh polaritas tegangan pada kedua LED. Suatu sinyal yang dapat mengubah polaritas akan menyebabkan kedua LED menyala dan menghasilkan warna kuning.
4.TRANSISTOR
Transistor adalah komponen elektronika yang tersusun daridari bahan semi konduktor yang memiliki 3 kaki yaitu: basis (B) , kolektor (C) dan emitor (E) . Berdasarkan susunan semikonduktor yang membentuknya, transistor dibedakan menjadi dua tipe, yaitu transistor PNP dan transistor NPN . Untuk membadakan transistor PNP dan NPN dapat dari arah panah pada kaki emitornya. Pada transistor PNP anak panah mengarah ke dalam danpada transistor NPN arah panahnya mengarah ke luar .
Simbol Transistor :
Fungsi Transistor :
1. Penguat Tegangan
2. Penguat Arus
3. Penguat Daya
4. Saklar
5. Sensor Suhu
6. Regulator tegangan
7. Osilator / Pembangkit sinyal
8. Modulator Sinyal
CARA MENGUKUR TRANSISTOR
Cara mengukur transistor yang pertama adalah dengan menggunakan multimeter analog. Di dalam pengukurang transistor yang menggunakan multimeter analog pun dibedakan menjadi dua macam tipe yaitu Positif-Negatif-Positif (PNP) dan Negatif-Positif-Negatif (NPN). Untuk tipe PNP, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah atur posisi saklar pada posisi Ohm x1k atau 10k. Kemudian sambungkan probe merah pada terminal Basis dan probe hitam pada terminal Emitor. Jika jarum bergerak ke kanan maka transmitor dalam keadaan yang layak pakai. Langkah yang terakhir pindahkan probe hitam ke terminal Colector dan jika jarum masih tetap bergerak ke kanan berarti transmitor dalam keadaan baik. Lakukan langkah yang sama untuk tipe NPN. Cukup pindahkan probe hitam ke terminal Basis dan probe merah ke terminal Emitor serta memasukkan probe merah pada terminal Colector.

5.IC (Integrated circuit)
IC adalah gabungan dari beberapa komponen yang disatukan. Untuk menetukan baik tidaknya IC tidak bisa diukur dengan multitester tapi langsung dicoba ke rangkaian.
IC memiliki seri-seri tertentu. IC ada yang memiliki 3 pin, 8 pin, 16 pin, dan sebagainya. Pin no 1 biasanya ditandai dengan lingkaran kecil dekat pin tersebut. Contoh IC : LM 7812, UC 3842, TDA 1175, TDA 9302, dll.
IC power Regulator
IC ini digunakan sebagai komponen utama rangkaian power adaptor pada sub rangkaian regulator. Fungsi dari IC jenis ini adalah untuk menstabilka tegangan/voltase.
IC silinder
Bentuk IC jenis ini adalah silinder dan banyak digunakan pada rangkaian penguat pesawat CB (Citizen Band) atau HT (Held Tranceived). IC jenis ini mempunyai tingkat ketahanan dan keawetan lebih lama dari pada jenis IC penguat yang lain.
IC timer 555
Adalah jenis IC yang digunakan untuk penunda waktu dan oscilator. Penerapan IC sebagai oscilator adalah dengan membangkitkan sinyal yang diperlukan untuk mengoprasikan rangkaian digital. Pada rangkaian IC timer 555, difungsikan sebagai pewaktu, yaitu penentuan waktu oleh besarnya nilai tahanan dan kondensator, dihitung dengan rumus s = 1,1 x R x C .Pada rangkaian IC555 sebagai oscilator, rangkaian tersebut akan menghasilkan pulsa yang terus menerus dan dalam beroprasinya tidak diperlukan sinyal input. Adapun bentuk sinyal yang dihasilkan berbentuk pulsa segi empat yang frekuensinya berkisar antara 1Hz 100Hz.
IC Digital
IC digital merupakan IC yang mulai banyak digunakan dalam elektronika. IC jenis ini memiliki suatu titik elektronis yang berupa kaki IC. IC jenis ini mempunyai 2 keadaan logika, yaitu logika '0' (rendah) atau logika '1' (tinggi). Suatu titik elektronis mewakili satu 'binary digit' atau biasa disingkat dengan sebutan bit. Binary berarti sitem bilangan yang hanya mengenal dua angka, 0 dan 1.
6.TRANSFORMATOR
Trafo adalah sebuah komponen terpenting pada rangkaian alat elektronika karna setiap peralatan elektronika seperti tape, dvd, tv, dll itu semua membutuhkan arus kecil/lemah sedangkan arus listrik pln rata2 220vac maka dari itu alat2 tsbt membutuhkan trafo sebagai penurun dan penyetabil arus, tapi juga tidak hanya menggunakan trafo saja, pasti ada komponen lain sbgai penyetabil, semua komponen tersbut tersusun menjadi suatu rangkaian legulator atau catu daya atau juga adaptor.
lalu bagai mana cara untuk mengetahui kondisi trafo tsbt masih baik atau sudah rusak??
caranya dengan menggunakan multitester apabila jarumnya bergerak, itu artinya kondisi masih baik. Begitupun sebaliknya apa bila gak gerak sama sekali, ya berarti trafo rusak.
Lalu jika kita menemukan trafo yg tulisanya gk ada alias polos gimana?
Kolo kita masangnya terbalik, outputnya di masukin arus listrik 220vac maka trafo tsb akan terbakar! ara mengetahui yg mana input dan yg mana output, adalah dengan cara memperhatikan seberapa jauh jarum tester bergerak! Apabila jarumnya bergerak jauh, berarti itu outputnya, dan sebaliknya, apabila jarumnya bergerak sedikit berarti itu inputnya.
Bisa dilihat di Youtube : https://www.youtube.com/watch?v=qvg50r3rkIw








.jpg)







.jpg)





.jpg)

.jpg)

.jpg)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar